Minggu, 16 Desember 2018
Analisis Perbandingan 3
Skripsi Sistem Pakar :
1. Kesehatan
2. Teknologi,
Informasi dan Komunikasi (Komputer)1. Kesehatan
3. Pertanian
Skripsi
Sistem Pakar Kesehatan
Cover
Skripsi
Judul Buku : “Sistem Pakar Indentifikasi Tingkat Depresi Remaja”
Pengarang : Juriah
Metode : Certainty Factor (CF)
Permasalahan
Bagaimana menerapkan metode Certainty Factor (CF) untuk menentukan
tingkat depresi pada remaja.
Pembahasan
Sistem pakar indentifikasi
tingkat depresi remaja dengan metode Certainty Factor ini dibuat sebagai alat
bantu untuk menentukan tingkat depresi seseorang yang diderita berdasarkan gejala-gejala
yang dialami. kemudian peran penerapan sistem pakar identifikasi tingkat
depresi remaja dengan berbasis website diharapkan dapat membantu masyarakat
awam untuk mengetahui Dini kemungkinan seseorang menderita depresi. Sistem
pakar ini bersifat dinamis sehingga dapat dengan mudah seorang admin
menambahkan atau mengupdate data yang sudah ada berdasarkan pengetahuan dari
seorang pakar sehingga pengetahuan yang terdapat dalam sistem pakar dapat
bertambah sejalan dengan perkembangan suatu gangguan dengan cara penanganannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi depresi remaja yaitu berawal dari stres yang
tidak diatasi maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi. Orang yang mengalami
depresi umumnya mengalami gangguan yang meliputi keadaan emosi motivasi dan
perubahan tingkah laku.
Metode Pengumpulan Data
pada tahap ini di bagi
menjadi dua tahapan data yaitu :
Data Primer
Data primer dalam penelitian
ini didapatkan dengan teknik wawancara.
Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini
didapat dari studi literatur buku.
Decision Tree
Daftar Gejala
Implementasi Program
Implementasi program ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan database my SQL.
Skripsi
Sistem Pakar Komputer
Cover Skripsi
Judul Skripsi : “Sistem
pakar kerusakan handphone Sony berbasis graphical user interface”
Pengarang : Elien Norita
Metode : Graphical User
interface dengan Forward Chaining
Permasalahan
Bagaimana cara teknisi pemula memperoleh informasi tentang kerusakan
yang dialami handphone milik customer dan agaimana solusi teknisi pemula dalam
mengatasi kerusakan handphone dapat dilakukan.
Pembahasan
Mengatasi sistem pakar
berbasis graphical user interface untuk diagnosa kerusakan handphone Sony
dengan metode forward chaining bisa menghasilkan informasi yang tentunya dapat
membantu dalam mengatasi kerusakan handphone Sony militer aplikasi ini juga
dapat membantu user mengetahui range sparepart handphone dan informasi seputar sparepart.
Sistem pakar ini membantu
user, yaitu teknisi pemula, dalam memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah
dalam kerusakan handphone, dengan sistem pakar ini user dapat mendiagnosa
kerusakan handphone berdasarkan ciri-ciri fisik yang diketahui oleh pemilik handphone,
berdasarkan ciri-ciri tersebut user dapat mendiagnosa kerusakan handphone
menggunakan sistem pakar ini
sehingga dapat keluar output sistem berupa jenis sparepart yang harus diganti
dan range harga perbaikan pada diska cell.
Metode Pengambilan Data dan
Rule Base
Dalam Pengambilan data
dilakukan pengidentifikasi masalah yang akan dikaji. Dalam hal ini adalah
dengan mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibuat terlebih dahulu,
apapun masalah-masalah yang akan diambil dalam aplikasi untuk mengetahui
kerusakan pada handphone adalah sebagai berikut:
1. Kerusakan Baterai
2. Masalah pasa Layar
3. Kerusakan Pada Charging
4. Kerusakan Pada Signal
5. Kerusakan Pada Bluetooth
6. Kerusakan Pada Flexy Cable
7. Kerusakan Pada Audio
9. Kerusakan Pada SIM Card
Implementasi program
Implementasi perancangan
sistem pakar berbasis graphical user interface untuk diagnosa kerusakan
handphone dangan metode forward chaining dibuat berdasarkan desain yang telah
dibuat yaitu menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.
Skripsi
Sistem Pakar Pertanian |
Judul Skripsi : "Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi Menggunakan Metode Dempster Shafer"
Pengarang : Muhd Ihsan
Metode : Dempster Shafer
Permasalahan
Bagaimana menerapkan metode dempster shafer dalam mendiagnosa penyakit tanaman padi dan membangun sebuah aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit tanaman padi dengan metode dan dampster shefer berbasis web.
Pembahasan
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit tanaman padi ini menggunakan metode dampster shafer, user dapat memilih gejala-gejala yang terjadi dalam bentuk konsultasi, kemudian sistem akan melakukan proses perhitungan menggunakan metode dampster shafer untuk memperoleh persentase tingkat kepercayaan. Sistem akan memberikan output berupa daftar gejala yang telah dipilih hasil perhitungan dampster shafer hasil diagnosa berupa nama penyakit, gambar penyakit, penyebab, dan cara pengendaliannya data yang digunakan.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu studi literatur dilakukan dengan mencari literatur atau referensi dari buku jurnal dan artikel. Selain itu juga dilakukan dengan wawancara.
Decision Tree
Pengarang : Muhd Ihsan
Metode : Dempster Shafer
Permasalahan
Bagaimana menerapkan metode dempster shafer dalam mendiagnosa penyakit tanaman padi dan membangun sebuah aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit tanaman padi dengan metode dan dampster shefer berbasis web.
Pembahasan
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit tanaman padi ini menggunakan metode dampster shafer, user dapat memilih gejala-gejala yang terjadi dalam bentuk konsultasi, kemudian sistem akan melakukan proses perhitungan menggunakan metode dampster shafer untuk memperoleh persentase tingkat kepercayaan. Sistem akan memberikan output berupa daftar gejala yang telah dipilih hasil perhitungan dampster shafer hasil diagnosa berupa nama penyakit, gambar penyakit, penyebab, dan cara pengendaliannya data yang digunakan.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu studi literatur dilakukan dengan mencari literatur atau referensi dari buku jurnal dan artikel. Selain itu juga dilakukan dengan wawancara.
Decision Tree
Analisis
Pohon Keputusan
1. P1
terdapat gejala G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8
Jika terdapat gejala
adanya bercak pada pelepah daun, bercak berbentuk belah ketupat pada daun dan
pelepah daun, bercak berwarna abu-abu atau agak putih dan bagian tepinya
coklat/coklat kemerahan, bercak
coklat pada malai, bercak pada daun, buku-buku/ruas, leher malai, malai dan
bulir, busuk leher pada pangkal malai dan akhirnya malai patah, daun mati dan
mengeringnya pelepah daun, malai hampa, maka penyakit Blas / Blast pada padi.
2. P2
terdapat gejala G9, G10, G11, G12, G13
Jika terdapat gejala
adanya bercak berwarna coklat dengan titik tengah berwarna abu-abu atau putih
pada daun, bercak bewarna hitam atau coklat gelap pada kulit gabah, bercak muda
berwarna coklat gelap atau sedikit ungu, bentuknya membulat, bercak pada daun
berbentuk oval dan merata dipermukaan daun, konidiofor dan konidia tampak
seperti beludru, maka penyakit Bercak Coklat / Brown Spot pada padi.
3. P3
terdapat gejala G14, G15, G16, G17, G18, G19
Jika terdapat gejala
adanya bagian tepi bercak berwarna
coklat kemerah-merahan, gejala awal berupa bercak kecil memanjang berwarna
coklat, terdapat titik abu-abu di tengah bercak, ukuran bercak pada gabah lebih
besar dan lebih pendek, ukuran bercak pada pelepah daun dan ketiak lebih sempit
daripada daun, ukuran bercak, Panjang 2-10 mm dan lebar 1 mm, maka penyakit
Bercak Coklat Sempit pada padi,
4. P4
terdapat gejala G1, G20, G21, G22, G23, G24, G25, G26
Jika terdapat gejala
adanya bercak pada pelepah daun, bercak berwarna hijau keabu-abuan, bercak
berbentuk bulat Panjang (oval) atau elips, Bercak berwarna putih keabu-abuan
dan tepi berwarna coklat, bercak membentuk sclerotia berwarna coklat dan mudah
lepas, bercak daun berwarna bendera, maka penyakit Hawar Pelepah / Sheath Bligh / Hawar Upih Daun / Busuk
Batang / Sheah Blight and Stem Rot
pada padi.
5. P5
terdapat gejala G27, G28, G29, G30, G31
Jika terdapat gejala
adanya bola spora berwarna kuning, licin dan ditutup oleh membrane, bola spora
menutup bagian bunga, bulir padi menjadi bola (bulatan) spora, dalam satu malai
hanya sedikit bulir yang terinfeksi, membran pecah dan warnanya menjadi orange
sampai kuning kehijauan atau hijau kehitaman, maka penyakit Noda Palsu / Gosong
Palsu / False Smut pada padi.
6. P6
terdapata gejala G32, G33, G34, G35, G36, G37
Jika terdapat gejala
adanya malai yang dihasilkan kecil, pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil,
daun berwarna kekuning-kuningan dengan bercak-bercak berwarna coklat, daun
menjadi pendek, sempit berwarna hijau, jumlah anakan bertambah banyak dan
tumbuhnya tegak, tidak menghasilkan malai sama sekali, maka penyakit Kerdil
Rumput / Grassy Stunt pada padi.
7. P7
terdapata gejala G38, G39, G40, G41, G42
Jika terdapat gejala
adanya bercak garis kebasahan pada tepi daun atau bagian daun yang luka, daun
layu menjadi busuk, daun layu seperti tersiram air panas, daun menjadi keriput,
gajala layu pada tanaman muda, maka penyakit Kresek / Hawar Daun / Bacterial leaf blight (BLB) pada padi.
8. P8
terdapata gejala G32, G33, G43, G44, G45, G46, G47, G48
Jika terdapat gejala
adanya malai yang dihasilkan kecil, pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil,
bulir mandul (steril), daun menguning sampai jingga dari pucuk daun ke arah
pangkal, jumlah anakan berkurang, terdapat bitnik-bintik coklat kehitaman pada
bulir, terlihat bitnik-bintik coklat bekas tusukan serangga penular pada daun
tua, terlihat seperti mottle pada daun muda, maka penyakit Tungro pada padi.
Rule Base
1. Rule
1
IF
Bercak
pada pelepah daun AND Bercak
berbentuk belah ketupat pada daun dan pelepah daun AND Bercak berwarna abu-abu atau agak putih dan bagian tepinya
coklat/coklat kemerahan AND Bercak
coklat pada malai AND Bercak pada
daun, buku-buku/ruas, leher malai, malai dan bulir AND Daun mati dan mengeringnya pelepah daun AND Malai hampa THEN
Blas/Blast.
2. Rule
2
IF
Bercak berwarna coklat dengan titik tengah berwarna abu-abu atau putih pada
daun AND Bercak bewarna hitam atau
coklat gelap pada kulit gabah AND
Bercak muda berwarna coklat gelap atau sedikit ungu, bentuknya membulat AND Bercak pada daun berbentuk oval dan
merata dipermukaan daun AND
Konidiofor dan konidia tampak seperti beludru THEN Bercak Coklat/Brown Spot
3. Rule
3
IF
Bagian tepi bercak berwarna coklat
kemerah-merahan AND Gejala awal berupa
bercak kecil memanjang berwarna coklat AND
Terdapat titik abu-abu di tengah bercak AND
Ukuran bercak pada gabah lebih besar dan lebih pendek AND Ukuran bercak pada pelepah daun dan ketiak lebih sempit
daripada daun AND Ukuran bercak,
Panjang 2-10 mm dan lebar 1 mm THEN Bercak Coklat Sempit
4. Rule
4
IF
Bercak pada pelepah daun AND Bercak
berwarna hijau keabu-abuan AND
Bercak berbentuk bulat Panjang (oval) atau elips AND Bercak berwarna putih keabu-abuan dan tepi berwarna coklat AND Bercak membentuk sclerotia
berwarna coklat dan mudah lepas AND
Bercak daun berwarna bendera AND Panjang
bercak 2-3 cm AND Seluruh daun
menjadi hawar THEN Hawar Pelepah/Sheath Bligh/Hawar Upih Daun/Busuk
Batang/Sheath Blight and Stem Rot.
5. Rule
5
IF
Bola
spora berwarna kuning, licin dan ditutup oleh membrane AND Bola spora menutup bagian bunga AND Bulir padi menjadi bola (bulatan) spora AND Dalam satu malai hanya sedikit bulir yang terinfeksi AND Membran pecah dan warnanya menjadi
orange sampai kuning kehijauan atau hijau THEN
Noda Palsu/Gosong Palsu/False Smut.
6. Rule
6
IF
Malai
yang dihasilkan kecil AND Pertumbuhan
tanaman terhambat dan kerdil AND Daun
berwarna kekuning-kuningan dengan bercak-bercak berwarna coklat AND Daun menjadi pendek, sempit berwarna
hijau AND Jumlah anakan bertambah
banyak dan tumbuhnya tegak AND Tidak
menghasilkan malai sama sekali THEN Kerdil
Rumput/Grassy Stunt.
7. Rule
7
IF
Bercak
garis kebasahan pada tepi daun atau bagian daun yang luka AND Daun layu menjadi busuk AND
Daun layu seperti tersiram air panas AND
Daun menjadi keriput AND Gajala
layu pada tanaman muda THEN Kresek/Hawar
Daun/Bacterial leaf blight (BLB)
8. Rule
8
IF
Malai
yang dihasilkan kecil AND Pertumbuhan
tanaman terhambat dan kerdil AND Bulir
mandul (steril) AND Daun menguning
sampai jingga dari pucuk daun kea rah pangkal AND Jumlah anakan berkurang AND
Terdapat bitnik-bintik coklat kehitaman pada bulir AND Terlihat bitnik-bintik coklat bekas tusukan serangga penular
pada daun tua AND Terlihat seperti
mottle pada daun muda THEN Tungro
Implementasi program
Implementasi perancangan sistem pakar untuk diagnosa penyakit tanaman padi dangan metode Dampster Shafer dibuat berdasarkan desain yang telah dibuat yaitu menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.
Analisis SWOT
1. Strengths
(Kekuatan) pada aplikasi ini adalah dapat menganalisa/mengidentifikasi
penyakit pada tanaman padi
2. Weaknesses
(Kelemahan) pada aplikasi ini adalah sistemnya terbatas hanya untuk
mengidentifikasi penyakit pada tanaman padi. Jika ditambah, maka diperlukan
pendataan ulang.
3. Opportunities
(Peluang) pada aplikasi ini adalah dapat digunakan pada orang yang awam dengan
computer maupun penyakit pada tanaman padi dan penggunaan aplikasi ini yang
terbilang mudah.
4. Threats (Ancaman)
pada aplikasi ini adalah dapat tergantikan dengan aplikasi yang lebih mencakup
banyak permasalahan dan gejala pada penyakit tanaman padi.